Setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari, umat Muslim merayakan saat matahari terbenam dengan berbuka puasa. Nabi SAW telah mengajarkan kepada umatnya beberapa tindakan sunnah dan etika yang baik saat berbuka puasa. Apa saja yang diajarkannya?
Dalam buku karyanya “Fiqih Sunnah”, Sayyid Sabiq menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau berbuka puasa.
5 Adab Berbuka Puasa
1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Pertama-tama, Rasulullah SAW mengutamakan untuk berbuka puasa segera setelah matahari terbenam. Hal ini dijelaskan dan diperintahkan oleh beliau dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad :
لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: “Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad & Tirmidzi)
2. Membaca Basmalah
Mengucapkan basmalah dengan menyebut nama Allah SWT sebelum makan adalah sunnah yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Umar bin Abi Salamah melaporkan, “Dulu saya berada di rumah Rasulullah SAW, dan saat saya memegang makanan, beliau bersabda kepada saya :
‘Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu.” (HR Bukhari & Muslim)
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Tidak lupa juga, sebelum menikmati hidangan berbuka puasa, Nabi SAW selalu mengucapkan doa khusus. Ini disebabkan karena dalam hadisnya dinyatakan bahwa doa seseorang yang sedang berpuasa hingga saat berbuka adalah doa yang sangat diterima oleh Allah.
Beliau SAW menuturkan, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak; 1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, 2) pemimpin yang adil, 3) dan orang yang terdzalimi.” (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi)
Dalam riwayat shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW melafalkan doa ini ketika berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّت الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Latin: Dzahaba azh-zhama`u wa ibtallatil-‘urûqu wa tsabatal-ajru in syâ`allâhu ta’âlâ
Artinya: “Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.” (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Dalam riwayat lain beliau membaca doa berbuka puasa, dengan lafaz berikut ini:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu
Artinya: “Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu.” (HR Abu Dawud & Baihaqi)
4. Memakan Kurma atau Meminum Air
Kemudian, ketika waktunya berbuka dan sebelum melaksanakan shalat Maghrib, Nabi SAW biasanya memakan kurma dalam jumlah ganjil. Jika tidak ada kurma, beliau akan berbuka dengan air. Seperti yang diceritakan oleh Anas bin Malik,, ia menyampaikan,
“Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air.” (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)
5. Mendirikan Sholat Maghrib, Lanjut Menyantap Hidangan
Setelah itu, Nabi SAW melakukan sholat Maghrib, dan kemudian menyantap hidangan besar setelah sholat. Namun, jika makanan utama sudah tersedia sebelum sholat, berdasarkan riwayat Anas bin Malik, Rasul SAW menganjurkan umatnya:
“Jika makanan malam telah disediakan, makanlah makanan itu sebelum kamu melaksanakan sholat Maghrib dan janganlah tergesa-gesa dalam menyantapnya.” (HR Bukhari, Muslim & Ahmad)
Di samping itu, Sayyid Sabiq dalam karyanya juga menjelaskan bahwa Rasul SAW meningkatkan jumlah dan mutu sedekahnya selama bulan Ramadan. Bahkan, kemurahan hati beliau diibaratkan dalam hadits sebagai lebih cepat daripada angin yang bertiup,
Ibnu Abbas meriwayatkan, “Nabi SAW adalah manusia yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan di mana pada bulan itu Jibril sering bertemu dengan beliau. Jibril menemui beliau setiap malam Ramadan untuk membacakan Al-Qur’an kepada beliau. Sungguh, Rasulullah adalah manusia yang paling murah hati dengan kebaikan-kebaikan. Kebaikan-kebaikan beliau itu lebih cepat dan lebih banyak daripada angin yang bertiup.” (HR Bukhari, Muslim Nasa’i & Ahmad)
Oleh karena itu, memberikan sedekah di bulan Ramadan sangat dianjurkan bagi umat Islam. Sedekah dapat diberikan melalui berbagai cara, seperti memberikan makanan berbuka puasa kepada orang lain.
Sumber : https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6644677/5-adab-berbuka-puasa-sesuai-sunnah-nabi-saw-apa-saja