< Kembali

Renewable Energy “Biomassa”: Solusi Berkelanjutan untuk Tantangan Energi dan Lingkungan

Oktober 18, 2024

Muhamad Taufik
Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia
Email: [email protected]

Pendahuluan

Penggunaan energi fosil telah mendominasi sejak Revolusi Industri dan mengakibatkan peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim (Somani, 2024). Di Nigeria, lebih dari 70% rumah tangga masih menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi (Zaku et al., 2013), yang mempercepat deforestasi dan membahayakan kesehatan masyarakat. Biomassa muncul sebagai solusi potensial untuk masalah ini.

Energi Fosil dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Energi fosil, seperti batu bara dan minyak, telah berkontribusi besar pada perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca (Padang et al., 2020). Kebijakan seperti pajak karbon dan perdagangan emisi dibutuhkan untuk mempercepat adopsi energi terbarukan (Xu & Yang, 2024).

Biomassa sebagai Energi Terbarukan

Biomassa memanfaatkan limbah pertanian dan hutan sebagai sumber energi. Metode seperti gasifikasi dan biochar berperan penting dalam mengurangi emisi karbon, tetapi menghadapi tantangan biaya dan ketersediaan bahan baku (Haidar et al., 2024; Tang et al., 2024).

Manfaat Biomassa

  • Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
  • Memanfaatkan limbah organik secara efisien
  • Meningkatkan kesuburan tanah melalui biochar

Kebijakan Kehutanan dan Pengelolaan Berkelanjutan

Pengelolaan biomassa yang berkelanjutan memerlukan kebijakan yang menjaga keseimbangan ekosistem. Pemerintah harus mengatur penggunaan residu kayu agar tidak merusak kesuburan tanah dan menjaga keanekaragaman hayati (Siol et al., 2023).

Rekomendasi Kebijakan

  1. Pengembangan Infrastruktur Energi Terbarukan: Fokus pada tenaga surya, angin, dan biomassa.
  2. Insentif dan Edukasi: Berikan subsidi bagi pengguna teknologi energi terbarukan dan kampanye kesadaran masyarakat.
  3. Pengelolaan Hutan: Rehabilitasi dan penanaman kembali dengan spesies campuran.

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi di Nigeria

Ketergantungan pada kayu bakar telah meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan merusak hutan di Nigeria. Adopsi biomassa sebagai energi alternatif dapat mengurangi dampak negatif ini dan mendukung ketahanan energi nasional (Naseer et al., 2022).

Kesimpulan

Transisi ke energi terbarukan, seperti biomassa, adalah langkah penting untuk mengurangi dampak negatif dari energi fosil. Kebijakan komprehensif diperlukan untuk mendukung penggunaan biomassa yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Daftar Pustaka

  • Haidar, H. M., et al. (2024). Modeling of a heat-integrated biomass downdraft gasifier. Biomass and Bioenergy, 187.
  • Somani, M. A. (2024). RENEWABLE ENERGY REVOLUTION.
  • Xu, L., & Yang, J. (2024). Carbon pricing policies and renewable energy development. Journal of Environmental Management.
  • Siol, C., et al. (2023). Utilizing residual biomasses from agriculture and forestry. Biomass and Bioenergy, 174.

Kata Kunci: energi terbarukan, biomassa, deforestasi, kebijakan kehutanan, Nigeria, transisi energi, keberlanjutan lingkungan

Baca tulisan lainnya

Scroll to Top
Scroll to Top