Yogyakarta, 14 Juli 2020, Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia melaksanakan webinar untuk mahasiswa teknik elektro dengan judul “Energi Terbarukan dimasa Pandemi (Prospek Pekerjaan untuk Lulusan Teknik Elektro)”. Pada kesempatan ini, acara webinar diisi oleh Bpk. Rahmadi Budiman, S.T., M.T., managing director P.T. Cascadiant Indonesia dan juga Deputi 3 IFHE (Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy Association). Acara webinar dimoderatori oleh Alvin Sahroni, Ph.D, salah satu staff dosen di Prodi Teknik Elektro FTI UII, dan acara berlangsung pada pukul 10.05 s/d 11.50 WIB.
Webinar diawali dengan pemaparan company profile oleh narasumber serta menjelaskan core bisnis dari PT. Cascadiant Indonesia sebagai penyedia sumber tenaga cadangan bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Menurut beliau, energi terbarukan memiliki keuntungan yang tidak dapat dirasakan untuk jangka pendek, melainkan kemanfaatan yang bersifat jangka panjang. Beliau menganalogikan seperti produk organik dan non-organik. Produk organik sudah dikenal dengan biaya / cost pengembangan yang mahal, sehingga sangat wajar harga untuk jenis produk yang sama akan berbeda signifikan dengan produk non-organik, namun, dilihat dari segi kemanfaatan, produk-produk organik membuahkan hasil/manfaat yang signifikan saat digunakan/dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Selayaknya produk organik, renewable energy juga dipahami memiliki operational cost yang secara keekonomian tidak akan memberikan keuntungan besar selayaknya energi fosil, sehingga wajar jika pengembangan energi terbarukan masih dianggap sebelah mata oleh beberapa investor di Indonesia saat ini, terlebih beberapa potensi energi terbarukan seperti sel surya di Indonesia dinilai kurang efisien dari segi energi yang dihasilkan dibandingkan negara lain, walau indonesia dikenal sebagai negara yang terletak ditengah garis khatulistiwa.
Selain memaparkan tentang kondisi energi terbarukan, Bpk. Rahmadi Budiman, S.T., M.T., juga banyak bercerita tentang peran energi terbarukan untuk mendukung industri telekomunikasi yang menurut analisa beliau adalah bisnis yang masih berpotensi berkembang di era pandemi ini. Berbagai layanan telekomunikasi saat ini tentu saja akan meningkat jika mengingat kondisi di era pandemi ini sangat membutuhkan layanan telekomunikasi yang prima untuk bekerja dan belajar daring. Sehingga, tidak salah jika dalam kondisi perang sekalipun, lokasi infrastruktur telekomunikasi adalah yang paling pertama menjadi target penyerangan agar dapat lawan dapat menguasai medan peperangan, papar beliau.
Tak lupa, sebagai seorang profesional, beliau memberikan nasihat-nasihat motivasi serta pengalamannya kepada mahasiswa akan pentingnya menggali potensi sebesar-besarnya, terutama di era pandemi ini. Mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan globalisasi setelah lulus dari bangku perguruan tinggi. Meningkatkan kemampuan sosialisasi adalah salah satu kunci penting, serta selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas diri agar kita mampu menjawab tantangan-tantangan pekerjaan dimasa depan. Sebagai penutup, beliau menyarankan agar mahasiswa tak lupa bercita-cita untuk menjadi seorang enterpreneur, karena menurut beliau, potensi dan tantangan sebagai seorang enterpreneur akan membentuk karakter manusia yang lebih tangguh dan tidak terpaku dengan safe zone saat ini, tidak hanya dari segi experience, namun juga keuntungan finansial yang lebih menjanjikan. Dan semua itu perlu kerja keras dan dukungan dari banyak pihak, tak terkecuali peran alumni Prodi Teknik Elektro UII yang harus dibangun dan dikembangkan secara kontinyu. (admin)